Sabtu, 06 Maret 2010

Fajar Mulya Lestari Lembaga PUKM mitra P3UKM

Fajar Mulya Lestari adalah lembaga Pendampingan Usaha kecil dan Menengah (PUKM)di Kabupaten Bandung Barat, yang telah terakreditasi oleh Pusat Pengembangan Pendampingan Usaha Kecil dan Menengah ( P3UKM ) kantor sekretariat pusat Bank Indonesia ( BI ) Bandung . Menjadi mitra para pelaku UMKM dalam akses permodalan terhadap perbankan, bagi para pelaku UMKM di KBB yang membutuhkan permodalan perbankan, silahkan datang ke kantor kami Jl.Wangsaniaga wetan no 6 Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung Barat.

SOSIALISASI KUR Dibutuhkan Dana Tambahan Rp 76,2 Miliar

Dalam APBN Perubahan 2010, Kementerian Negara Koperasi dan UKM (Kemenneg KUKM) mengajukan dana Rp 76,2 miliar untuk melakukan sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kami mengajukan usulan dana Rp 76,2 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk melakukan sosialisasi KUR, kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kemenneg KUKM, Chairul Djamhari, di Jakarta, Minggu (28/2).

Dana itu merupakan bagian dari Rp 1,7 triliun yang diusulkan dalam APBN-Perubahan 2010 yang pengajuannya telah disetujui DPR, namun besarannya masih dibahas. Chairul menambahkan, dana Rp 76,2 miliar itu sebagian besar akan digunakan untuk menyosialisasikan KUR melalui sebanyak mungkin program pendampingan.

Pihaknya mendapatkan alokasi sekitar Rp M miliar dalam APBN 2010, sehingga bila usulan tersebut disetujui pihaknya akan dijatah lebih dari Rp 110 miliar untuk mengembangkan dan merestrukturisasi usaha KUKM sepanjang 2010. Ada tiga aspek yang akan kami lakukan dalam menyosialisasikan KUR, kata Chairul.

Selain sebagai dana untuk sosialisasi KUR, pihaknya juga akan mempergunakan sebagian anggaran dari Rp 76,2 miliar yang diajukan itu untuk mengembangkan industri kreatif.Kami juga akan mengembangkan usaha komoditas strategis khususnya untuk UKM-UKM yang menghasilkan produk furniture, garmen, kakao dan lain-lain yang akan bersaing langsung dengan produk China, ujar Chairul.

Khusus untuk kakao, pihaknya memberikan perhatian lebih mengingat kakao Indonesia adalah kakao terbaik ketiga di dunia setelah Ghana dan Pantai Gading. Sampai sejauh ini, harga kakao Indonesia tidak terlampau bagus di pasaran, karena tidak melalui proses fermentasi terlebih dahulu. "Padahal tidak ada yang sulit sama sekab untuk melakukan fermentasi, jelasnya.

Untuk itu pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap enam provinsi penghasil kakao terbesar di antaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Aceh. Kami akan lakukan capacity building dan memberikan fasihtas pendukung produksi termasuk bantuan permodalan, ujar Chairul.

Sumber : Berita Kota sumber www.depkop.go.id
 

Friends

About Us

Fajar Mulya Lestari Copyright © 2009 vio design is Designed by office vio